Advertisement

Bupati Gowa, Kedepan Pemkab Fokus Bagaimana Melakukan Perbaikan Hutan

Potolotepo, Gowa | Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menilai pencegahan bencana hidrometeorologi yang ada diberbagai daerah, utamanya di Kabupaten Gowa harus dimulai dari hulu. Karena sifatnya jangka panjang sehingga perlu dilakukan dengan berkolaborasi antar seluruh pihak.

Menurut Adnan, yang mengakibatkan terjadinya bencana akibat derasnya hujan di hulu yakni kondisi hutan saat ini. Dimana kondisinya tidak lagi mampu menampung air, sehingga sebaiknya fokus kedepan adalah bagaimana melakukan perbaikan hutan.

“Ini kan perlu dilakukan perbaikan. Hulu ini adalah hutan maka tugas kita sama-sama untuk memperbaiki hutan-hutan kita,” katanya saat menghadiri Rakor Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (09/01/2023).

Lanjut Adnan, sementara kewenangan wilayah hutan ini bukan berada di kabupaten. Melainkan kewenangan kehutanan sudah berada di pusat dan provinsi. Sehingga sebaiknya harus berkolaborasi atau bekerja sama untuk bisa memulihkan hulu utamanya hutan-hutan tersebut.

Pemkab Gowa sendiri sudah melakukan upaya perbaikan hutan dengan melakukan penanaman puluhan ribu pohon di lokasi hutan kritis yang ada. Di mana penanaman pohon pada November 2022 lalu menjadi rangkaian Hari Jadi Gowa (HJG) ke-702 tahun, olehnya jumlah pohon yang ditanam sebanyak 70.200 pohon.

“Ini komitmen kami mengembalikan fungsi hutan dengan menanam pohon pada lahan konservasi hutan kategori kritis di Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao dengan penggunaan lahan sekitar 43 hektar,” terang Ketua PMI Sulawesi Selatan ini.

Dirinya mengaku, terjadinya bencana di Kabupaten Gowa menyusul cuaca ekstrem memang memerlukan kolaborasi yang intens dalam penanganannya. Olehnya Pemerintah Kabupaten Gowa dalam hal ini tentunya siap untuk meningkatkan kolaborasi dalam penanganan bencana.

“Sesuai arahan Kepala BNPB tadi, paling terpenting adalah langkah yang akan diambil oleh para kepala daerah mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang harus tepat. Karena ketika ada bencana, kepala daerah otomatis menjadi satgas penanggulangannya. Sehingga ketika terjadi bencana kita semua sudah tahu tanggung jawab masing-masing,” tutur Adnan

Ia menilai, kolaborasi penanganan bencana ini sebenarnya cukup mudah untuk dijalankan. Sebab sudah ada peraturan yang menjabarkan tentang hal tersebut baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Tanpa diperintah, tanpa disuruh sebenarnya tugas dan tanggung jawabnya sudah ada masing-masing sesuai dengan Perpres dan Surat Edaran yang diterbitkan oleh pemerintah. Tentang teknisnya di lapangan, kita di Kabupaten Gowa kolaborasi antar pemerintah, TNI, Polri, dan seluruh elemen yang terlibat sudah sama-sama paham,” tegas Bupati Gowa 2 periode ini.

Sementara, ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebutkan bahwa kini Provinsi Sulawesi Selatan dapat menggunakan teknologi modifikasi cuaca guna mengantisipasi cuaca ekstrem. Teknologi ini diyakini mampu mengurangi intensitas hujan.

“Modifikasi ini sudah dilakukan pada saat mudik Nataru di DKI, Jabar, Jateng, dan Banten melalui penyemaian garam NaCl sebesar 67.300 kg pada area padat mudik di Pulau Jawa. Ini terbukti bisa sedikit mengurangi curah hujan yang turun,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia kembali menekankan agar pemerintah daerah melakukan evaluasi dan kolaborasi terhadap upaya penanggulangan bencana agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

“Setelah selesai surut kita tidak boleh diam, tetapi harus berpikir bagaimana kalau hujan yang sama di tahun depan di 2024 tidak banjir seperti sekarang, kalaupun banjir yah lebih kecil dari sekarang. Itu artinya mitigasi pencegahannya berjalan. Itu ukurannya,” jelasnya.

Untuk informasi, penanganan bencana ini telah masuk menjadi salah satu standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi oleh pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanan publiknya terhadap masyarakat.

“Ada 19 kabupaten/kota yang terkena banjir. Atas petunjuk Bapak Presiden Joko Widodo, BNPB langsung turun ke lapangan untuk memastikan penanganan banjir ini bisa dilaksanakan dengan baik mulai tanggap darurat sampai dengan tahap rekonstruksi. Alhamdulillah Sulawesi Selatan ini kompak,” tegasnya. (PS/**)

Bupati Gowa, Dorong Peningkatan Kualitas SDM dan Peran Serta Multisektor

Potolotepo, Gowa | Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menilai dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tentunya dibutuhkan peran seluruh pihak atau multisektor.

Menurutnya, ada tiga kunci yang tidak bisa dipisahkan jika ingin membangun SDM yang baik dan berkualitas. Pertama, kecerdasan intelektual. Kedua, kecerdasan emosional, dan ketiga adalah kecerdasan spritual.

“Untuk peran Kementrian Agama (Kemenag) sendiri tentunya pada pembentukan kecerdasan spritual generasi melalui program-program pendidikan keagamaan yang ada,” katanya saat bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-77 Tahun Tingkat Kabupaten Gowa, di Aula Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar, Selasa (03/01/2023).

Adnan mengatakan, Kemenag dan pemerintah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, khususnya dalam meningkatkan SDM yang berkualitas.

“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Kemenag bisa terus dilakukan. Utamanya dalam hal peningkatan pendidikan keagamaan yang tujuannya untuk membentuk SDM yang unggul secara spiritual,” katanya.

Tak hanya dalam peningkatan kualitas SDM, Adnan juga meminta pelayanan di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Gowa lebih ditingkatkan lagi. Terlebih tahun ini Pemerintah Kabupaten Gowa akan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) dimana seluruh jenis pelayanan akan disatukan dalam MPP tersebut.

“Kami meminta Kemenag Gowa juga ikut bergabung dalam MPP yang akan kita bangun, karena nantinya tidak ada lagi pelayanan di kantor termasuk di Kemenag Gowa, tapi semua disatukan di MPP termasuk instansi vertikal lainnya agar lebih memudahkan dalam  memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat kita,” tambah Adnan.

Olehnya dirinya berharap melalui momentum HAB ke 77 ini, seluruh kekurangan yang ada di tahun lalu dapat diperbaiki serta kerjasama antara pemerintah dan Kemenag bisa terus terjalin khususnya dalam sertifikasi pendidikan profesi guru (PPG)

“Selamat memperingati HAB, semoga seluruh kekurangan mampu diperbaiki di tahun 2023 ini dan kualitas SDM kita jauh lebih baik,” harapnya.

Sementara Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Aminuddin mengatakan sangat penting mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan yakni program Revitalisasi KUA yang dicanangkan oleh Kementerian Agama.

“KUA dulu dikenal sebagai Kantor Urusan Asmara, karena yang masyarakat tau hanyalah untuk menikahkan. Tetapi sekarang diganti bahwa fungsi atau tugas KUA adalah seluruh layanan keagamaan yang ada di Kementerian Agama, itu juga yang menjadi tugas dan fungsi KUA,” jelasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi langkah pemerintah dengan mengikutkan 100 orang guru agama pendidikan profesi guru setiap tahunnya.

“Beberapa hal yang patut kita syukuri bahwa untuk tahun 2022 kemarin 100 orang guru pendidikan agama kita selesai PPG-nya berkat Pak Bupati dan jajaran. Semoga tahun-tahun kedepan Guru pendidikan agama lainnya bisa mendapat apresiasi lagi dari Pak Bupati dan bisa memperoleh sertifikasi,” tutupnya.

Pada upacara ini, Bupati Gowa juga menyerahkan Satya Lencana kepada 15 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama yang terdiri dari delapan orang pengabdian delapan tahun dan tujuh orang pengabdian 15 tahun.

Turut dihadiri Ketua DPRD Gowa, Dandim 1409 Gowa, Ketua FKUB Gowa dan masing-masing perwakilan pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Gowa. (NH/**)

Bupati Gowa, Koordinasi Dengan BNPB Ganti Rumah Warga Terdampak Longsor

Potolotepo, Gowa | Pemeritah Kabupaten Gowa akan menggantikan rumah terdampak longsor di Kecamatan Parangloe dengan bekerjasama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kami sudah berkoordinasi dengan BNPB untuk membangunkan rumah bagi para korban longsor yang ada di Kecamatan Parangloe,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat meninjau titik longsor di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe, Senin (26/12).

Adnan pun meminta agar camat setempat mencari lokasi yang aman dari longsor dan strategis. Rumah yang akan dibangunkan nantinya berkonsep tahan gempa dengan menggunakan dana rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB.

“Total 12 rumah, sudah termasuk rumah yang terdampak dengan longsor sebelumnya, nanti akan dibangunkan. Karena hasil koordinasi saya dengan BNPB kita akan ajukan dana rehabilitasi dan rekonstruksi atau dana RR, salah satu yang kita masukkan pembangunan rumah untuk mereka yaitu rumah tahan gempa,” jelasnya.

Adnan pun mengimbau, untuk korban yang rumahnya tertimbun longsor agar sementara waktu mengungsi di rumah keluarga masing-masing. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan yang tidak diinginkan.

## Akses Jalan Malino Berhasil Dibuka

Setelah sempat terputus akibat tertimbun material longsor, saat ini Jalan Poros Malino di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe sudah bisa diakses oleh kendaraan roda empat maupun roda dua. Hal ini berkat kerjasama seluruh tim relawan yang bekerja keras sejak terjadinya gempa hingga saat ini.

“Alhamdulillah saat ini sudah bisa dilalui kendaraan dan normal dan seluruh pasokan kebutuhan pokok sudah bisa terdistribusi normal kembali seperti biasa,” kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

Selain akses jalan poros Malino yang sudah kembali normal, korban jiwa akibat longsor atas nama Dg Lewa juga berhasil ditemukan.

Pada kesempatan ini, Adnan didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansa juga menyerahkan bantuan dari BNPB. Bantuan sebesar Rp 250 juta ini untuk penanganan longsor dan operasional relawan selama di lokasi longsor.

“Saya juga menyerahkan batuan logistik untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat yang difungsikan dan semua orang yang terlibat dalam penanganan longsor makannya terjamin,” ujar Adnan.

Sementara itu, Camat Parangloe, Muh Nur Agung menyampaikan terimakasih atas kedatangan Bupati Gowa yang sekaligus menyerahkan bantuan. Menurutnya, bantuan ini sangat membantu masyarakat dan relawan yang ada di lapangan.

“Karena memang untuk penanganan kejadian ini kebutuhan tersebut yang menjadi hambatan-hambatan selama ini, dan kami tripika kecamatan beserta seluruh lapisan masyarakat sangat bersyukur dengan bantuan tersebut dan mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah,” ucapnya. (**)